TUGAS
7 PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ANAK
LUAR BIASA & ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
Anak yang membutuhkan pendidikan dan layanan khusus
untuk mengoptimalkan potensi kemanusiannya secara utuh akibat adanya perbedaan
kondisi dengan kebanyakan anak lainnya
Perbedaannya meliputi: ciri-ciri mental,
kemampuan sensorik, fisik dan neuromuskular, perilaku sosial dan emosional,
kemampuan berkomunikasi, ataupun kombinasi 2 atau lebih dari berbagai hal
tersebut
Anak dengan kebutuhan khusus (special
needs children) dapat diartikan secara simpel sebagai anak yang lambat (slow)
atau mengalami gangguan (retarded) yang tidak akan pernah berhasil di sekolah
sebagaimana anak-anak pada umumnya.
ANAK BERKEBUTUHAN
KHUSUS:
Anak dengan kebutuhan
khusus (ABK) adalah anak yang secara signifikan (bermakna) mengalami
kelainan/penyimpangan (phisik, mental-intelektual, social, emosional) dalam
proses pertumbuhan/ perkembangannya dibandingkan dengan anak-anak lain
seusianya sehingga mereka memerlukan pelayanan pendidikan khusus. Dengan
demikian, meskipun seorang anak mengalami kelainan/ penyimpangan tertentu,
tetapi kelainan/penyimpangan tersebut tidak signifikan sehingga mereka tidak
memerlukan pelayanan pendidikan khusus, anak tersebut bukan termasuk anak
dengan kebutuhan khusus. Ada bermacam-macam jenis anak dengan kebutuhan khusus,
adapun jenisnya adalah sebagai berikut :
1. Tunanetra/anak yang
mengalami gangguan penglihatan
Tunanetra adalah anak yang mengalami
gangguan daya penglihatannya, berupa kebutaan menyeluruh
atau sebagian, dan walaupun telah diberi pertolongan dengan alat-alat
bantu khusus masih tetap memerlukan pelayanan pendidikan khusus.
2. Tunarungu/anak yang
mengalami gangguan pendengaran
Tunarungu adalah anak
yang kehilangan seluruh atau sebagian daya pendengarannya sehingga tidak atau
kurang mampu berkomunikasi secara verbal dan walaupun telah diberikan
pertolongan dengan alat bantu dengar masih tetap memerlukan pelayanan
pendidikan khusus.
3. Tunalaras/Anak yang
Mengalami Gangguan Emosi dan Perilaku.
Tunalaras adalah anak
yang mengalami kesulitan dalam penyesuaian diri dan bertingkah laku tidak
sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam lingkungan kelompok usia maupun
masyarakat pada umumnya, sehingga merugikan dirinya maupun orang lain, dan
karenanya memerlukan pelayanan pendidikan khusus demi kesejahteraan dirinya
maupun lingkungannya.
4. Tunadaksa/mengalami
kelainan angota tubuh/gerakan
Tunadaksa adalah anak
yang mengalami kelainan atau cacat yang menetap pada alat gerak (tulang, sendi,
otot) sedemikian rupa sehingga memerlukan pelayanan pendidikan khusus.
5. Tunagrahita
Tunagrahita (retardasi
mental) adalah anak yang secara nyata mengalami hambatan dan keterbelakangan
perkembangan mental jauh di bawah rata-rata(IQ dibawah 70) sehingga mengalami
kesulitan dalam tugas-tugas akademik, komunikasi maupun sosial, dan karenanya
memerlukan layanan pendidikan khusus. Hambatan ini terjadi sebelum umur 18
tahun
6. Cerebral palsy
Gangguan / hambatan
karena kerusakan otak(brain injury) sehingga mempengaruhi pengendalian fungsi
motorik
7. Gifted (anak
berbakat)
Adalah anak yang
memiliki potensi kecerdasan (intelegensi), kreatifitas, da tanggung jawab
terhadap tugas (task commitment) diatas anak-anak seusianya(anak normal)
8. Autistis
Autisme adalah gangguan
perkembangan anak yang disebabkan oleh adanya gangguan pada sistem syaraf pusat
yang mengakibatkan gangguan dalam interaksi sosial, komunikasi dan perilaku.
9. Asperger
Secara umum performa
anak Asperger Disorder hampir sama dengan anak autisme, yaitu memiliki gangguan
pada kemampuan komunikasi, interaksi sosial dan tingkah lakunya. Namun gangguan
pada anak Asperger lebih ringan dibandingkan anak autisme dan sering disebut
dengan istilah ”High-fuctioning autism”. Hal-hal yang paling membedakan antara
anak Autisme dan Asperger adalah pada kemampuan bahasa bicaranya. Kemampuan
bahasa bicara anak Asperger jauh lebih baik dibandingkan anak autisme. Intonasi
bicara anak asperger cendrung monoton, ekspresi muka kurang hidup cendrung murung
dan berbibicara hanya seputar pada minatnya saja. Bila anak autisme tidak bisa
berinteraksi dengan lingkungan sosialnya, anak asperger masih bisa dan memiliki
kemauan untuk berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. Kecerdasan anak
asperger biasanya ada pada great rata-rata keatas. Memiliki minat yang sangat
tinggi pada buku terutama yang bersifat ingatan/memori pada satu kategori.
Misalnya menghafal klasifikasi hewan/tumbuhan yang menggunakan nama-nama latin.
10. Rett’s Disorder
Rett’s Disorder adalah
jenis gangguan perkembangan yang masuk kategori ASD. Aspek perkembangan pada
anak Rett’s Disorder mengalami kemuduran sejak menginjak usia 18 bulan yang
ditandai hilangnya kemampuan bahasa bicara secara tiba-tiba. Koordinasi
motorinya semakin memburuk dan dibarengi dengan kemunduran dalam kemampuan
sosialnya. Rett’s Disorder hampir keseluruhan penderitanya adalah perempuan.
11. Attention deficit
disorder with hyperactive (ADHD)
ADHD terkadang lebih
dikenal dengan istilah anak hiperaktif, oleh karena mereka selalu bergerak dari
satu tempat ketempat yang lain. Tidak dapat duduk diam di satu tempat selama ±
5-10 menit untuk melakukan suatu kegiatan yang diberikan kepadanya. Rentang
konsentrasinya sangat pendek, mudah bingung dan pikirannya selalu kacau, sering
mengabaikan perintah atau arahan, sering tidak berhasil dalam menyelesaikan
tugas-tugas di sekolah. Sering mengalami kesulitan mengeja atau menirukan ejaan
huruf.
12. Lamban belajar (slow learner) :
Lamban belajar (slow
learner) adalah anak yang memiliki potensi intelektual sedikit di bawah normal
tetapi belum termasuk tunagrahita. Dalam beberapa hal mengalami hambatan atau
keterlambatan berpikir, merespon rangsangan dan adaptasi sosial, tetapi masih
jauh lebih baik dibanding dengan yang tunagrahita, lebih lamban dibanding
dengan yang normal, mereka butuh waktu yang lebih lama dan berulang-ulang untuk
dapat menyelesaikan tugas-tugas akademik maupun non akademik, dan karenanya
memerlukan pelayanan pendidikan khusus.
13. Anak yang mengalami
kesulitan belajar spesifik
Anak yang berkesulitan
belajar spesifik adalah anak yang secara nyata mengalami kesulitan dalam
tugas-tugas akademik khusus (terutama dalam hal kemampuan membaca, menulis dan
berhitung atau matematika), diduga disebabkan karena faktor disfungsi
neugologis, bukan disebabkan karena factor inteligensi (inteligensinya normal
bahkan ada yang di atas normal), sehingga memerlukan pelayanan pendidikan
khusus. Anak berkesulitan belajar spesifik dapat berupa kesulitan belajar membaca
(disleksia), kesulitan belajar menulis (disgrafia), atau kesulitan belajar
berhitung (diskalkulia), sedangkan mata pelajaran lain mereka tidak mengalami
kesulitan yang signifikan (berarti).
Sumber:
http://08-046haa.blogspot.co.id/2012/05/anak-luar-biasa-anak-berkebutuhan.html
http://pendidikanabk.blogspot.co.id/2011/10/definisi-anak-berkebutuhan-khusus.html
http://mievalid.blogspot.co.id/2013/10/macam-macam-jenis-abk-anak-berkebutuhan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar