Kamis, 26 Februari 2015

Tugas 1 Psikologi Seni


Psikologi Seni


Psikologi dan seni sangat berhubungan erat, ketika kita berkarya ide-ide itu akan keluar dari jiwa kita, dimana jiwa itu adalah bagian dari psikologi. Nah seni itulah hasil dari proses hubungan jiwa dan fisik.

Psikologi : Psyche (Jiwa) + Phisic (fisik)

Pada tahun 1990-an ini, sebagaimana diung­kapkan John Naisbitt dan Patricia Aburde­ne dalam best-seller Megatrends 2000, seni semakin memasyarakat. Naisbitt dan Aburdene menyebutnya Dasawarsa Renaissans dalam Seni. Semakin populernya seni dalam kehi­dupan masyarakat dapat membuka wawasan baru tentang kegunaan seni. Seni tidak hanya dipandang sebagai sarana untuk mendapatkan hiburan (bagi penikmat atau konsumen seni) atau wadah untuk mengekspresikan pikiran, perasaan, atau persepsi seseorang (bagi pen­cipta karya seni). Lebih dari itu, seni dapat dipakai seba­gai terapi bagi penderita gangguan kejiwaan. Peng­gunaan seni dalam psikoter­api merupakan salah satu titik temu psikologi dengan seni.

Pemanfaatan seni se­bagai terapi ini dilatar-bela­kangi oleh semakin kompleksnya permasalahan ma­nusia moderen. Kehidupan moderen yang ditandai oleh kompetisi yang terkadang ta' mengenal rasa kemanusiaan sering terjadi dalam kehi­dupan ini. Karena kerasnya kehidupan itulah, maka bermunculan berbagai bentuk gangguan kejiwaan, seperti stres, de­presi, alienasi (keterasingan); kehilangan makna hidup, dan sebagainya. Adanya prob­lem-problem manusia moderen itu di satu sisi dan adanya kemungkinan memanfaatkan karya-karya seni dalam upaya penyembuhan gangguan kejiwaan manusia moderen di sisi lain mendorong lahirnya apa yang disebut sebagai terapi seni.