TUGAS
2 PERKEMBNGAN PESERTA DIDIK
PERKEMBANGAN
PRENATAL
Periode prenatal /masa
sebelum lahir adalah periode awal perkembangan manusia yang dimulai sejak
konsepsi, yakni ketika indung telur (ovum)
wanita dibuahi oleh sperma laki-laki sampai dengan waktu kelahiran
seorang individu. Masa ini pada umumnya berlangsung selama 9 bulan kalender
atau sekitar 280 hari sebelum lahir. Di
lihat dari segi waktunya, periode prenatal ini merupakan periode perkembangan manusia
yang paling singkat, tetapi justru pada periode inilah dipandang terjadi
perkembangan yang sangat cepat dalam diri individu.
Periode pranatal merupakan masa yang mengandung
banyak bahaya, baik fisik maupun psikologis. Meskipun tidak dapat diklaim bahwa
periode ini merupakan periode yang paling berbahaya dalam seluruh rentang
kehidupan, banyak yang percaya bahwa masa anak-anak lebih berbahaya tetapi
jelas bahwa periode ini merupakan masa di mana bahaya-bahaya lingkungan atau
bahaya-bahaya psikologis dapat sangat mempengaruhi pola perkembangan
selanjutnya atau bahkan dapat mengakhiri suatu perkembangan.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Masa
Prenatal
Para ahli psikologi perkembangan yang membahas
mengenai perkembangan manusia selalu mengkaitkan istilah nature dan nurture.
Dimana setiap perkembangan manusia dipengaruhi oleh interaksi dari kedua hal
tersebut.
Konsep nature muncul dipengaruhi oleh aliran filsafat
barat yang dikemukakan oleh Jean Jacquess Rousseau (dalam Stumpf, 1999). Ia
menyatakan bahwa faktor-faktor alamiah mempengaruhi perkembangan kehidupan
manusia. Istilah nature mengandung pengertian faktor-faktor alamiah yang
berhubungan dengan aspek bio-fisiologis terutama keturunan, genetis dan
herediter. Perkembangan manusia sangat dipengaruhi oleh faktor keturunan.
Sifat-sifat, maupun kepribadian yang dimiliki oleh orang tua akan diturunkan
melalui unsur gen kepada anak-anaknya. Bukan hanya yang bersifat fisiologis
seperti: berat badan, tinggi badan , warna kulit, rambut, jenis penyakit, akan
tetapi juga karakteritik psikologis yang menyangkut tipe, kepribadian,
kecerdasan, bakat, kreativitas, dan lain-lain.
Sedangkan konsep nurture dipengaruhi oleh aliran
filsafat empirisme yang dikemukakan oleh Jhon Locke. Melalui teori tabula rasa,
Locke mengatakan bahwa manusia dilahirkan dalam keadaan suci, bagaikan kertas
putih yang masih bersih, ia percaya bahwa baik dan buruknya perkembangan hidup
manusia tidak dilepaskan dari pengaruh
lingkungannya.
Konsep nurture merupakan faktor-faktor yang berhubungan dengan
lingkungan eksternal, seperti: pola asuh, pendidikan, sosial budaya, media
masa, status sosial ekonomi, agama, dan sebagainya. Seorang individu akan
berkembang menjadi orang dewasa yang baik, mandiri, cerdas, dan bertanggung
jawab, apabila ia berada dalam lingkungan hidup yang mendukung perkembangan
tersebut. Lingkungan hidup yang buruk akan menyebabkan individu berkembang
menjadi seorang pribadi yang tidak baik, bodoh, jahat, dan sebagainya.
a. Genetis
Pertumbuhan setiap indivividu sudah terprogam sejak
masa konsepsi yang dipengaruhi oleh faktor genetis. Perubahan panjang, tinggi,
berat badan bayi akan terjadi secara otomatis karena pengaruh genetika
(keturunan). Faktor keturunan lebih menekankan pada aspek biologis atau
herediter yang dibawa melalui aliran darah dalam kromosom. Faktor genetis
cenderung bersifat statis dan merupakan predisposisi untuk mengarahkan
pertumbuhan dan perkembangan seseorang. Kalau sejak awal orang tua memiliki
karakteristik fisiologis yang sehat, maka akan menurunkan generasi yang sehat
pula. Sebaiknya bila orang tua tidak sehat, maka keturunanya pun akan mengalami
gangguan atau penyimpangan secara fisik atau psikis (Papalia, Old &
Fieldman, 1998: 2004).
Para ahli Psikologi perkembangan (Papalia dkk, 1998;
Santrock, 1999; Helms & Turner, 1995; Haris & Liebert, 1991) mengakui
bahwa aspek fisik maupun psikis seorang individu sangat dipengaruhi oleh unsur
genetis, karakteristik tersebut akan nampak pada hal-hal sebagai berikut :
1) Sifat-
sifat Fisik
Sifat-sifat fisik yang dapat diturankan secara genetis
misalnya wajah, tangan, kaki atau bagian-bagian organ tubuh lainnya. Hal ini
dapat terjadi pada anak tunggal maupun kembar. Bila orang tua memiliki suatu
jenis penyakit tertentu seperti: tekanan darah tinggi, penyakit jantung,
epilepsi, atau paru-paru, kemungkinan besar anak-anak yang dilahirkan pun
mempunyai resiko terserang penyakit yang sama.
2)
Intelegensi
Kecerdasan yang dimilki orang tua akan dapat menurun
pada anak-anaknya. Meskipun anak-anak tersebut diasuh oleh orang tuanya sendiri
maupun oleh orang lain, sifat kecerdasan orang tua akan tetap menurun.
Pandangan ini dipengaruhi oleh pemikiran filsuf naturalis dari Perancis, J.J.
Rousseau yang mengatakan bahwa anak cerdas dihasilkan dari orang tua yang
cerdas (Stump, 2000).
3)
Kepribadian
Kepribadian merupakan organisasi dinamis dari aspek
fisiologis, kognitif maupun afektifyang membantu pola prilaku individu dalam
rangka menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya (Hall, Lindsay &
Campbell, 1998). Sebagai organisasi yang dinamis, maka kepribadian akan
mempengaruhi perubahan pola pemikiran, sikap, dan perilaku seseorang.
Selain dipengaruhi oleh faktor interaksi dengan
lingkingan hidupnya, kepribadian dipengaruhi pula oleh faktor genetis yang
dibawa sejak lahir. Dalam berbagai penelitian yang dilakukan oleh ahli
psikologi perkembangan ditemukan bahwa baik kepribadian yang normal ataupun
abnormal, pada dasarnya, diturunkan dari kedua orang tuanya.
sumber:
aniendriani.blogspot.com/2011/02/pengertian-masa-prenatal.html
https://fithgallagher.wordpress.com/2010/09/30/karakteristik-perkembangan-masa-prenatal/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar