Rabu, 28 Desember 2016



TUGAS 6 PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK


PERKEMBANGAN OTAK KANAN, OTAK TENGAH & OTAK KIRI

Adanya komunikasi atau hubungan antara kedua belahan otak, otak kiri dan otak kanan, dibuktikan oleh sebuah penelitian yang pernah dilakukan oleh Ronald E. Myers dan Roger W. Sperry (1953). Penelitian tersebut memang bertujuan untuk membuktikan bahwa kedua hemisfer benar-benar saling berkomunikasi atau berhubungan.
Penelitian yang mereka lakukan adalah dengan memotong korpus kalosum kucing. Awalnya kucing-kucing yang menjadi objek percobaan terlihat normal dan tidak banyak terpengaruh oleh operasi yang dilakukan. Kemudian mereka mengadakan pengujian dengan melatih kucing-kucing itu untuk melakukan tugas-tugas dengan salah satu matanya tertutup. Misalnya kucing itu harus mendorong sebuah panel yang bertanda persegi empat namun mengabaikan panel yang bertanda lingkaran, agar memperoleh makanan. Kemudian peneliti menutup sisi lain dari mata kucing dan mengujinya lagi dengan cara yang serupa. Hasilnya, terlihat bahwa kucing-kucing tersebut berperilaku seolah-olah mereka belumm pernah mempelajari trik tersebut. Jadi, salah satu sisi otak tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh sisi otak lainnya, seolah-olah hal ini menyebabkan ada dua pikiran dalam satu tubuh.
Di dalam kehidupan sehari-hari, otak kanan dan otak kiri secara alami bekerja sama dalam banyak hal. Contoh yang paling dekat misalnya kemampuan matematika. Kemampuan matematika ini secara aktual tidak hanya melibatkan bagian atau area-area otak kiri saja, yaitu lobus parietal kiri, melainkan juga melibatkan area-area otak di sebelah kanan, lobus parietal kanan. Lobus parietal kiri diperlukan untuk menghitung jumlah yang pasti dengan menggunakan bahasa, 1 ditambah 1 sama dengan 2. Lobus parietal kanan diperlukan untuk melakukan pembayangan secara visual atau spasial, 1 lebih jauh ke 9 dari pada 4.
Proses berpikir otak kiri bersifat logis, sekuensial, linear, dan rasional. Belahan otak kiri ini cenderung memecah segala sesuatu ke dalam bagian-bagian dan lebih mengenali perbedaan dari pada menemukan kesamaan ciri. Di samping itu, belahan otak kiri memproses dunia dengan cara yang linear dan runut. Otak kiri berdasarkan realitas mampu melakukan penafsiran abstrak dan simbolis. Cara berpikir sesuai untuk tugas-tugas teratur, ekspresi verbal, menulis, membaca, asosiasi audiotorial, menempatkan detail dan fakta, fonetik, serta simbolisme.
Untuk belahan otak kanan cara berpikirnya bersifat acak, tidak teratur, intuitif, dan holistik. Cara berpikirnya sesuai dengan cara-cara untuk mengetahui yang bersifat nonverbal, seperti perasaan dan emosi, kesadaran yang berkenaan dengan perasaaan (merasakan kehadiran suatu benda atau orang, kesadaran spasial, pengenalan bentuk dan pola, musik, seni, kepekaan warna, kreativitas dan visualisasi. Belahan otak kanan ini lebih bisa melihat gambar secara keseluruhan dengan memperhatikan dan menggabungkan menjadi sebuah gambaran umum. Belahan otak kanan terlibat dalam proses penyetaraan yang melibatkan banyak operasi sekaligus.
Perbedaan fungsi antara otak kanan dan kiri dapat dikelompokkan seperti berikut ini:
a.      Otak kiri mengontrol bagian tubuh sebelah kanan, sementara otak kanan mengontrol bagian tubuh sebelah kiri.
b.     Otak kiri berpikir secara berurutan, sementara otak kanan bersifat simultan.
c.      Otak kiri fokus pada teks, sementara otak kanan fokus pada konteks.
d.     Fungsi otak kiri adalah menganalisis rincian, sementara otak kanan melihat secara keseluruhan.
e.      Otak kiri berperan dalam proses berpikir yang logis, analitis, linier dan bertindak yang rasional. Otak kanan berfungsi dalam hal persamaan, khayalan, kreativitas, bentuk atau ruang, emosi, musik dan warna.

KESEIMBANGAN OTAK KIRI DAN OTAK KANAN
Pada umumnya, dominasi peran belahan otak terjadi pada diri seseorang. Ada orang yang otak kirinya lebih mendominasi dan berperan dalam banyak aktivitas yang dikerjakan, dan ada juga yang sebaliknya. Orang yang dominasi otak kanannya lebih besar akan cenderung memiliki kepribadian humoris, simple, menyenangkan, boros, lebih percaya intuisi, berantakan-kacau, ekspresi diri, lebih memilih perasaan sebagai solusi masalah, suka bertualang, bermimpi besar, bebas, spontan.
Sementara itu, orang yang dominasi otak kirinya lebih besar biasanya; serius, rumit, membosankan, hemat, lebih percayai fakta, rapi-terorganisir, profitabilitas, lebih memilih keilmuan, hati-hati, berpengetahuan umum, pendukung diam, pembuat aturan, konservatif, mudah ditebak.
Sebenarnya, dominasi bagian otak tersebut memiliki dampak yang kurang menguntungkan bagi seseorang. Hal ini bisa mengakibatkan pandangan yang berat sebelah terhadap sesuatu, orang akan sulit melihat dengan objektif. Ketidakseimbangan peran dua belahan otak ini juga dapat mengakibatkan orang mudah stress dan juga kehatan mental dan fisik yang buruk. Oleh karena itulah keseimbangan peran antara otak kiri dan otak kanan sangat diperlukan, mengingat secara alami sebenarnya otak kiri dan otak kanan saling bekerja sama dalam mengolah informasi.
Misalnya saja ketika kita melihat tumbuhan bunga mawar dengan satu daunnya kering, dan bunga tersebut berada di dalam pot yang indah. Maka, saat melihat itu kita akan memerikan, menganalisis, dan menggeneralisasikan semua hal tersebut dengan belahan otak kanan. Setelah hal tersebut dilakukan oleh otak kanan, maka belahan otak kirilah kemudian yang mengkomunikasikannya secara verbal. Misalnya, ketika kita berkata, “bunga mawar itu satu daunnya kering, sayang sekali bisa merusak keindahannya, padahal potnya sudah bagus”. Belahan otak kirilah yang bertanggung jawab terhadap pengolahan bahasa dan mengutarakan konsep-konsep yang ada dalam persepsi seseorang. Namun, semua merupakan hasil dari penggeneralisasian yang dilakukan oleh belahan otak kanan.
Dalam belajar, salah satu metode yang biasa digunakan untuk menyeimbangkan kerja otak kiri dan kanan ini adalah metode Peta-Pikiran (mind map). Peta-Pikiran adalah mengubah informasi yang berbentuk abstrak dari ide menjadi gambar-gambar, bagan, atau yang lain yang menyiratkan poin-poin penting dari ide tersebut. Metode ini dianggap bisa melibatkan kedua sisi otak, karena Peta-Pikiran menggunakan gambar, warna, dan imajinasi (fungsi belahan otak kanan) bersamaan dengan angka, kata, dan logika (Fungsi belahan otak kiri). Ketika membaca, belahan otak yang bekerja adalah otak kiri. Dengan menuangkan bahan bacaan ke dalam Peta-Pikiran membentuk gambar-gambar yang diwarnai atau yang lainnya berarti kita sedang melibatkan otak kanan dalam memproses informasi yang sedang dibaca. Hal ini juga sangat membantu dalam proses mengingat.
Menyeimbangkan kerja kedua belahan otak berarti mengaktifkan kedua belahan otak pada saat mengerjakan sesuatu. Hal ini penting karena sehari-hari kita dihadapkan pada suatu tugas yang beragam, yang menuntut kerja otak yang melibatkan seluruh belahan otak.
Salah satu cara untuk menyeimbangkan kerja kedua belahan otak ini dapat dilakukan dengan menciptakan kondisi yang nyaman, rileks, dan tenang. Hal ini bisa dengan mengerjakan sesuatu sambil mendengaran musik yang kita suka. Dengan begitu, kita dapat melibatkan kedua belahan otak di saat yang bersamaan.
Cara lainnya adalah dengan berolah raga. Sebagaimana dibahas sebelumnya bahwa masing-masing bagian otak mengontrol bagian tubuh dengan sisi yang berlawanan. Jika seseorang dominan menggunakan otak kiri, maka kecenderungan anggota tubuh yang digerakkan adalah bagian kanan, begitupun sebaliknya. Maka dengan melatih anggota tubuh kita dengan olah raga berarti kita sedang mengaktifkan kedua belahan otak lewat semua gerakan anggota tubuh baik sisi kanan maupun sisi yang kiri.

OTAK TENGAH
Otak tengah adalah bagian kecil dari batang otak. Ia terletak di tengah-tengah antara belahan otak kanan dan belahan otak kiri. Batang otak terdiri atas, otak tengah, pons, dan medula oblongata. Ketiga bagian tersebut bekerja sama, seperti sebuah tim yang mengatur fungsi-fungsi dasar batang otak, seperti bernafas dan menghubungkan otak besar dengan syaraf tulang belakang. Jika otak tengah kita bedah lagi, akan terlihat dua bagian yaitu, tektum dan cerebral peduncle. Keduanya sangat berperan  dalam proses pendengaran dan penglihatan.

Proses pendengaran dimulai dari sebuah sinyal yang diterima dari berbagai inti batang otak disebarkan menuju talamus. Setelah itu, kita bisa mendengar suara. Selain pendengaran, otak tengah pun juga berperan sebagai proses penglihatan dan pengendalian gerak mata. Jika otak ini tidak berfungsi dengan baik, penglihatan pun jadi terganggu
Segala informasi sensoris yang menuju ke bagian otak lain pertama-tama akan melewati otak tengah dahulu. Artinya, otak tengah ini berfungsi sebagai penerima, pengatur serta penyalur informasi ke bagian penting otak lainnya.
Jika fungsi otak tengah ini diaktifkan, dalam istilahnya dikenal dengan aktivasi otak tengah, maka akan memancarkan gelombang lebih kuat dibandingkan otak tengah yang belum aktif. Otak tengah ini akan menjadi penyeimbang perkembangan otak kiri dan otak kanan.
Dari berbagai contoh kasus orang atau anak yang otak tengahnya suah diaktifkan melalui sebuah training, orang atau anak tersebut mampu melakukan berbagai aktivitas dengan mata tertutup, berjalan tanpa menabrak, menebak warna dengan hanya merabanya, dan sebagainya. Bahkan manfaat yang lebih besar dari mengaktifkan otak tengah seorang anak bisa melihat tembus sebuah dinding tembok atau benda padat lainnya.
Cara mengaktifkan otak tengah ini biasanya mempergunakan gelombang otak Alpha. Gelombang ini dibuktikan secara ilmiah adalah gelombang yang muncul dominan ketika kita rileks dan paling kreatif. Gelombang ini biasanya muncul pada saat kita bangun tidur, atau dalam keadaan rileks di toilet, atau sedang berendam air panas.
Saat otak tengah ini telah aktif, secara otomatis juga fungsi otak kanan dan otak kiri akan berjalan seimbang. Otak kiri tidak lagi menekan otak kanan dan sebaliknya.

Perbedaan dua fungsi otak sebelah kiri dan kanan akan membentuk sifat, karakteristik dan kemampuan yang berbeda pada seseorang. Perbedaan teori fungsi otak kiri dan otak kanan ini telah populer sejak tahun 1960an, dari hasil penelitian Roger Sperry.
Otak besar atau cerebrum yang merupakan bagian terbesar dari otak manusia adalah bagian yang memproses semua kegiatan intelektual, seperti kemampuan berpikir, penalaran, mengingat, membayangkan, serta merencanakan masa depan.

Otak besar dibagi menjadi belahan kiri dan belahan kanan, atau yang lebih dikenal dengan Otak Kiri dan Otak Kanan. Masing-masing belahan mempunyai fungsi yang berbeda. Otak kiri berfungsi dalam hal-hal yang berhubungan dengan logika, rasio, kemampuan menulis dan membaca, serta merupakan pusat matematika. Beberapa pakar menyebutkan bahwa otak kiri merupakan pusat Intelligence Quotient (IQ).

Sementara itu otak kanan berfungsi dalam perkembangan Emotional Quotient (EQ). Misalnya sosialisasi, komunikasi, interaksi dengan manusia lain serta pengendalian emosi. Pada otak kanan ini pula terletak kemampuan intuitif, kemampuan merasakan, memadukan, dan ekspresi tubuh, seperti menyanyi, menari, melukis dan segala jenis kegiatan kreatif lainnya.

Selama ini kita lebih sering mendengar atau familiar dengan otak kiri dan otak kanan. Otak kiri dimana berperan pada logika, pembelajaran bahasa, angka, tulisan, dan hitungan. Sedangkan otak kanan berperan pada daya kreatifitas, imajinasi dan lainnya. Otak tengah (Mesencephalon), berfungsi sebagai jembatan penghubung antara otak kanan dan otak kiri, dan selain itu juga berfungsi sebagai keseimbangan. Otak tengah juga yang mendominasi perkembangan otak secara keseluruhan. Fungsi dari otak tengah dimana dalam keadaan tertidur dapat berkembang secara maksimal.
Pada penelitian kedokteran, otak tengah berhubungan dengan frekuensi gelombang otak (alpha hingga tetha) yang dikenal bisa mengondisi tubuh manusia menjadi rileks dan nyaman.
Otak tengah juga diyakini sebagai perkembangan pertama dalam petumbuhan janin, yang merupakan bagian terkecil dari otak yang berfungsi seperti ” Stasiun Relai ” untuk informasi pendengaran dan penglihatan. Otak tengah juga berperan untuk meningkatkan kemampuan mengasihi orang lain.
Otak tengah dapat diaktifkan secara ” manual ” ataupun alami. Orang2 yang otak tengahnya aktif secara alami biasanya disebut orang2 dengan kemampuan luar biasa, misalnya tuna netra yang bisa melihat, dimungkinkan otak tengahnya aktif secara alami.
Bila otak tengah diaktifkan, daya konsentrasi akan meningkat, kemampuan fisik berkembang, otak kanan dan kiri seimbang, ada keseimbangan hormon, dan daya intuisi meningkat.
Ada efek ajaib dari aktivasi otak tengah, misalnya bisa mendeteksi penyakit, menerima sinyal firasat, memprediksi masa mendatang, menebak kartu, mewarnai tanpa melihat, dan sebagainya.
Adanya penemuan baru di dunia psikologi, yaitu dapat berhasil mengaktifkan otak tengah (midbrain) anak-anak, misalnya melalui Metode Belajar Midbrain, karena setelah diaktifkan, midbrain akan mengeluarkan gelombang otak untuk merasakan dan bereaksi terhadap benda2 di luar.
Training aktivasi otak tengah efektif untuk usia anak 5 – 15 tahun, yang biasa dilakukan dengan Metode Belajar Menutup Mata, untuk membantu anak2 memasuki kondisi terbimbing midbrain. Sehingga mereka dapat secara seimbang menggunakan otak kanan dan otak kiri, serta mengembangkan potensi terbesar dari daya otak. Memejamkan mata membantu anak lebih fokus/konsentrasi, setelah terbiasa tidak perlu lagi menutup mata juga dapat menggunakan otak tengah/midbrain dan terjadi keseimbangan antara otak kanan dan kirinya.



Sumber : http://www.terapimusik.com/otak_kanan.htm
               https://tiqahminds.wordpress.com/keunggulan-otak-tengah/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar