TUGAS
6 PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
PERKEMBANGAN OTAK
KANAN, OTAK TENGAH & OTAK KIRI
Adanya komunikasi atau
hubungan antara kedua belahan otak, otak kiri dan otak kanan, dibuktikan oleh
sebuah penelitian yang pernah dilakukan oleh Ronald E. Myers dan Roger W.
Sperry (1953). Penelitian tersebut memang bertujuan untuk membuktikan bahwa
kedua hemisfer benar-benar saling berkomunikasi atau berhubungan.
Penelitian yang mereka
lakukan adalah dengan memotong korpus kalosum kucing. Awalnya kucing-kucing
yang menjadi objek percobaan terlihat normal dan tidak banyak terpengaruh oleh
operasi yang dilakukan. Kemudian mereka mengadakan pengujian dengan melatih
kucing-kucing itu untuk melakukan tugas-tugas dengan salah satu matanya
tertutup. Misalnya kucing itu harus mendorong sebuah panel yang bertanda
persegi empat namun mengabaikan panel yang bertanda lingkaran, agar memperoleh
makanan. Kemudian peneliti menutup sisi lain dari mata kucing dan mengujinya
lagi dengan cara yang serupa. Hasilnya, terlihat bahwa kucing-kucing tersebut
berperilaku seolah-olah mereka belumm pernah mempelajari trik tersebut. Jadi, salah
satu sisi otak tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh sisi otak lainnya,
seolah-olah hal ini menyebabkan ada dua pikiran dalam satu tubuh.
Di dalam kehidupan
sehari-hari, otak kanan dan otak kiri secara alami bekerja sama dalam banyak
hal. Contoh yang paling dekat misalnya kemampuan matematika. Kemampuan
matematika ini secara aktual tidak hanya melibatkan bagian atau area-area otak
kiri saja, yaitu lobus parietal kiri, melainkan juga melibatkan area-area otak
di sebelah kanan, lobus parietal kanan. Lobus parietal kiri diperlukan untuk
menghitung jumlah yang pasti dengan menggunakan bahasa, 1 ditambah 1 sama
dengan 2. Lobus parietal kanan diperlukan untuk melakukan pembayangan secara
visual atau spasial, 1 lebih jauh ke 9 dari pada 4.
Proses berpikir otak kiri
bersifat logis, sekuensial, linear, dan rasional. Belahan otak kiri ini
cenderung memecah segala sesuatu ke dalam bagian-bagian dan lebih mengenali
perbedaan dari pada menemukan kesamaan ciri. Di samping itu, belahan otak kiri
memproses dunia dengan cara yang linear dan runut. Otak kiri berdasarkan
realitas mampu melakukan penafsiran abstrak dan simbolis. Cara berpikir sesuai
untuk tugas-tugas teratur, ekspresi verbal, menulis, membaca, asosiasi
audiotorial, menempatkan detail dan fakta, fonetik, serta simbolisme.
Untuk belahan otak kanan
cara berpikirnya bersifat acak, tidak teratur, intuitif, dan holistik. Cara
berpikirnya sesuai dengan cara-cara untuk mengetahui yang bersifat nonverbal,
seperti perasaan dan emosi, kesadaran yang berkenaan dengan perasaaan
(merasakan kehadiran suatu benda atau orang, kesadaran spasial, pengenalan
bentuk dan pola, musik, seni, kepekaan warna, kreativitas dan visualisasi.
Belahan otak kanan ini lebih bisa melihat gambar secara keseluruhan dengan
memperhatikan dan menggabungkan menjadi sebuah gambaran umum. Belahan otak
kanan terlibat dalam proses penyetaraan yang melibatkan banyak operasi
sekaligus.
Perbedaan fungsi antara
otak kanan dan kiri dapat dikelompokkan seperti berikut ini:
a.
Otak kiri mengontrol bagian tubuh sebelah kanan, sementara otak kanan
mengontrol bagian tubuh sebelah kiri.
b.
Otak kiri berpikir secara berurutan, sementara otak kanan bersifat simultan.
c.
Otak kiri fokus pada teks, sementara otak kanan fokus pada konteks.
d.
Fungsi otak kiri adalah menganalisis rincian, sementara otak kanan melihat
secara keseluruhan.
e.
Otak kiri berperan dalam proses berpikir yang logis, analitis, linier dan
bertindak yang rasional. Otak kanan berfungsi dalam hal persamaan,
khayalan, kreativitas, bentuk atau ruang, emosi, musik dan warna.
KESEIMBANGAN OTAK KIRI DAN OTAK KANAN
Pada umumnya, dominasi
peran belahan otak terjadi pada diri seseorang. Ada orang yang otak kirinya
lebih mendominasi dan berperan dalam banyak aktivitas yang dikerjakan, dan ada
juga yang sebaliknya. Orang yang dominasi otak kanannya lebih besar akan
cenderung memiliki kepribadian humoris, simple, menyenangkan, boros, lebih
percaya intuisi, berantakan-kacau, ekspresi diri, lebih memilih perasaan
sebagai solusi masalah, suka bertualang, bermimpi besar, bebas, spontan.
Sementara itu, orang yang
dominasi otak kirinya lebih besar biasanya; serius, rumit, membosankan, hemat,
lebih percayai fakta, rapi-terorganisir, profitabilitas, lebih memilih
keilmuan, hati-hati, berpengetahuan umum, pendukung diam, pembuat aturan,
konservatif, mudah ditebak.
Sebenarnya, dominasi
bagian otak tersebut memiliki dampak yang kurang menguntungkan bagi seseorang.
Hal ini bisa mengakibatkan pandangan yang berat sebelah terhadap sesuatu, orang
akan sulit melihat dengan objektif. Ketidakseimbangan peran dua belahan otak
ini juga dapat mengakibatkan orang mudah stress dan juga kehatan mental dan
fisik yang buruk. Oleh karena itulah keseimbangan peran antara otak kiri dan
otak kanan sangat diperlukan, mengingat secara alami sebenarnya otak kiri dan
otak kanan saling bekerja sama dalam mengolah informasi.
Misalnya saja ketika kita
melihat tumbuhan bunga mawar dengan satu daunnya kering, dan bunga tersebut
berada di dalam pot yang indah. Maka, saat melihat itu kita akan memerikan,
menganalisis, dan menggeneralisasikan semua hal tersebut dengan belahan otak
kanan. Setelah hal tersebut dilakukan oleh otak kanan, maka belahan otak
kirilah kemudian yang mengkomunikasikannya secara verbal. Misalnya, ketika kita
berkata, “bunga mawar itu satu daunnya kering, sayang sekali bisa merusak
keindahannya, padahal potnya sudah bagus”. Belahan otak kirilah yang
bertanggung jawab terhadap pengolahan bahasa dan mengutarakan konsep-konsep
yang ada dalam persepsi seseorang. Namun, semua merupakan hasil dari
penggeneralisasian yang dilakukan oleh belahan otak kanan.
Dalam belajar, salah satu
metode yang biasa digunakan untuk menyeimbangkan kerja otak kiri dan kanan ini
adalah metode Peta-Pikiran (mind map).
Peta-Pikiran adalah mengubah informasi yang berbentuk abstrak dari ide menjadi
gambar-gambar, bagan, atau yang lain yang menyiratkan poin-poin penting dari
ide tersebut. Metode ini dianggap bisa melibatkan kedua sisi otak, karena
Peta-Pikiran menggunakan gambar, warna, dan imajinasi (fungsi belahan otak
kanan) bersamaan dengan angka, kata, dan logika (Fungsi belahan otak kiri).
Ketika membaca, belahan otak yang bekerja adalah otak kiri. Dengan menuangkan
bahan bacaan ke dalam Peta-Pikiran membentuk gambar-gambar yang diwarnai atau
yang lainnya berarti kita sedang melibatkan otak kanan dalam memproses
informasi yang sedang dibaca. Hal ini juga sangat membantu dalam proses
mengingat.
Menyeimbangkan kerja kedua
belahan otak berarti mengaktifkan kedua belahan otak pada saat mengerjakan
sesuatu. Hal ini penting karena sehari-hari kita dihadapkan pada suatu tugas
yang beragam, yang menuntut kerja otak yang melibatkan seluruh belahan otak.
Salah satu cara untuk
menyeimbangkan kerja kedua belahan otak ini dapat dilakukan dengan menciptakan
kondisi yang nyaman, rileks, dan tenang. Hal ini bisa dengan mengerjakan
sesuatu sambil mendengaran musik yang kita suka. Dengan begitu, kita dapat
melibatkan kedua belahan otak di saat yang bersamaan.
Cara lainnya adalah dengan
berolah raga. Sebagaimana dibahas sebelumnya bahwa masing-masing bagian otak
mengontrol bagian tubuh dengan sisi yang berlawanan. Jika seseorang dominan
menggunakan otak kiri, maka kecenderungan anggota tubuh yang digerakkan adalah
bagian kanan, begitupun sebaliknya. Maka dengan melatih anggota tubuh kita
dengan olah raga berarti kita sedang mengaktifkan kedua belahan otak lewat
semua gerakan anggota tubuh baik sisi kanan maupun sisi yang kiri.
OTAK TENGAH
Otak tengah adalah bagian
kecil dari batang otak. Ia terletak di tengah-tengah antara belahan otak kanan
dan belahan otak kiri. Batang otak terdiri atas, otak tengah, pons, dan medula
oblongata. Ketiga bagian tersebut bekerja sama, seperti sebuah tim yang
mengatur fungsi-fungsi dasar batang otak, seperti bernafas dan menghubungkan
otak besar dengan syaraf tulang belakang. Jika otak tengah kita bedah lagi,
akan terlihat dua bagian yaitu, tektum dan cerebral peduncle. Keduanya sangat
berperan dalam proses pendengaran dan penglihatan.
Proses pendengaran dimulai
dari sebuah sinyal yang diterima dari berbagai inti batang otak disebarkan
menuju talamus. Setelah itu, kita bisa mendengar suara. Selain pendengaran,
otak tengah pun juga berperan sebagai proses penglihatan dan pengendalian gerak
mata. Jika otak ini tidak berfungsi dengan baik, penglihatan pun jadi terganggu
Segala informasi sensoris
yang menuju ke bagian otak lain pertama-tama akan melewati otak tengah dahulu.
Artinya, otak tengah ini berfungsi sebagai penerima, pengatur serta penyalur
informasi ke bagian penting otak lainnya.
Jika fungsi otak tengah
ini diaktifkan, dalam istilahnya dikenal dengan aktivasi otak tengah, maka akan
memancarkan gelombang lebih kuat dibandingkan otak tengah yang belum aktif.
Otak tengah ini akan menjadi penyeimbang perkembangan otak kiri dan otak kanan.
Dari berbagai contoh kasus
orang atau anak yang otak tengahnya suah diaktifkan melalui sebuah training,
orang atau anak tersebut mampu melakukan berbagai aktivitas dengan mata
tertutup, berjalan tanpa menabrak, menebak warna dengan hanya merabanya, dan
sebagainya. Bahkan manfaat yang lebih besar dari mengaktifkan otak tengah
seorang anak bisa melihat tembus sebuah dinding tembok atau benda padat
lainnya.
Cara mengaktifkan otak
tengah ini biasanya mempergunakan gelombang otak Alpha. Gelombang ini
dibuktikan secara ilmiah adalah gelombang yang muncul dominan ketika kita
rileks dan paling kreatif. Gelombang ini biasanya muncul pada saat kita bangun
tidur, atau dalam keadaan rileks di toilet, atau sedang berendam air panas.
Saat otak tengah ini telah
aktif, secara otomatis juga fungsi otak kanan dan otak kiri akan berjalan
seimbang. Otak kiri tidak lagi menekan otak kanan dan sebaliknya.
Read more: http://jalurilmu.blogspot.com/2011/11/otak-kiri-otak-kanan-dan-otak-tengah.html#ixzz4U8uDOXi3
Perbedaan dua fungsi
otak sebelah kiri dan kanan akan membentuk sifat, karakteristik dan kemampuan
yang berbeda pada seseorang. Perbedaan teori fungsi otak kiri dan otak kanan
ini telah populer sejak tahun 1960an, dari hasil penelitian Roger Sperry.
Otak besar atau
cerebrum yang merupakan bagian terbesar dari otak manusia adalah bagian yang
memproses semua kegiatan intelektual, seperti kemampuan berpikir, penalaran,
mengingat, membayangkan, serta merencanakan masa depan.
Otak besar dibagi
menjadi belahan kiri dan belahan kanan, atau yang lebih dikenal dengan Otak
Kiri dan Otak Kanan. Masing-masing belahan mempunyai fungsi yang berbeda. Otak
kiri berfungsi dalam hal-hal yang berhubungan dengan logika, rasio, kemampuan
menulis dan membaca, serta merupakan pusat matematika. Beberapa pakar
menyebutkan bahwa otak kiri merupakan pusat Intelligence Quotient (IQ).
Sementara itu otak
kanan berfungsi dalam perkembangan Emotional Quotient (EQ). Misalnya
sosialisasi, komunikasi, interaksi dengan manusia lain serta pengendalian
emosi. Pada otak kanan ini pula terletak kemampuan intuitif, kemampuan
merasakan, memadukan, dan ekspresi tubuh, seperti menyanyi, menari, melukis dan
segala jenis kegiatan kreatif lainnya.
Selama ini kita lebih
sering mendengar atau familiar dengan otak kiri dan otak kanan. Otak kiri
dimana berperan pada logika, pembelajaran bahasa, angka, tulisan, dan hitungan.
Sedangkan otak kanan berperan pada daya kreatifitas, imajinasi dan lainnya.
Otak tengah (Mesencephalon), berfungsi sebagai jembatan penghubung antara otak
kanan dan otak kiri, dan selain itu juga berfungsi sebagai keseimbangan. Otak
tengah juga yang mendominasi perkembangan otak secara keseluruhan. Fungsi dari
otak tengah dimana dalam keadaan tertidur dapat berkembang secara maksimal.
Pada penelitian
kedokteran, otak tengah berhubungan dengan frekuensi gelombang otak (alpha
hingga tetha) yang dikenal bisa mengondisi tubuh manusia menjadi rileks dan
nyaman.
Otak tengah juga
diyakini sebagai perkembangan pertama dalam petumbuhan janin, yang merupakan
bagian terkecil dari otak yang berfungsi seperti ” Stasiun Relai ” untuk
informasi pendengaran dan penglihatan. Otak tengah juga berperan untuk
meningkatkan kemampuan mengasihi orang lain.
Otak tengah dapat
diaktifkan secara ” manual ” ataupun alami. Orang2 yang otak tengahnya aktif
secara alami biasanya disebut orang2 dengan kemampuan luar biasa, misalnya tuna
netra yang bisa melihat, dimungkinkan otak tengahnya aktif secara alami.
Bila otak tengah
diaktifkan, daya konsentrasi akan meningkat, kemampuan fisik berkembang, otak
kanan dan kiri seimbang, ada keseimbangan hormon, dan daya intuisi meningkat.
Ada efek ajaib dari
aktivasi otak tengah, misalnya bisa mendeteksi penyakit, menerima sinyal
firasat, memprediksi masa mendatang, menebak kartu, mewarnai tanpa melihat, dan
sebagainya.
Adanya penemuan baru di
dunia psikologi, yaitu dapat berhasil mengaktifkan otak tengah (midbrain)
anak-anak, misalnya melalui Metode Belajar Midbrain, karena setelah diaktifkan,
midbrain akan mengeluarkan gelombang otak untuk merasakan dan bereaksi terhadap
benda2 di luar.
Training aktivasi otak
tengah efektif untuk usia anak 5 – 15 tahun, yang biasa dilakukan dengan Metode
Belajar Menutup Mata, untuk membantu anak2 memasuki kondisi terbimbing
midbrain. Sehingga mereka dapat secara seimbang menggunakan otak kanan dan otak
kiri, serta mengembangkan potensi terbesar dari daya otak. Memejamkan mata
membantu anak lebih fokus/konsentrasi, setelah terbiasa tidak perlu lagi
menutup mata juga dapat menggunakan otak tengah/midbrain dan terjadi
keseimbangan antara otak kanan dan kirinya.
Sumber :
http://www.terapimusik.com/otak_kanan.htm
https://tiqahminds.wordpress.com/keunggulan-otak-tengah/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar