Jumat, 12 Juni 2015

Tugas 12 Psikologi Seni

HAKI  dan HAK Paten

HAKI

Hak Kekayaan Intelektual, disingkat "HKI" atau akronim "HaKI", adalah padanan Hakata yang biasa digunakan untuk Intellectual Property Rights (IPR), yakni hak yang timbul bagi hasil olah pikir yang menghasikan suatu produk atau proses yang berguna untuk manusia pada intinya HKI adalah hak untuk menikmati secara ekonomis hasil dari suatu kreativitas intelektual. Objek yang diatur dalam HKI adalah karya-karya yang timbul atau lahir karena kemampuan intelektual manusia.

Jenis – Jenis Hak Kekayaan Intelektual
1.      Hak Cipta
2.      Hak Kekayaan Industr

Bidang HKI
Secara garis besar HKI dibagi dalam 2 (dua) bagian, yaitu:
1.) Hak Cipta (copyright);
2) Hak kekayaan industri (industrial property rights), yang mencakup:
-Paten (patent); -Desain industri (industrial design); -Merek (trademark); -Penanggulangan praktek persaingan curang (repression ofunfair
competition); -Desain tata letak sirkuit terpadu (layout design ofintegrated circuit); -Rahasia dagang (trade secret).
Sifat – sifat Hak Kekayaan Intelektual
1.      Mempunyai Jangka Waktu Tertentu atau Terbatas
Apabila telah habis masa perlindungan ciptaan maka ciptaan  atau penemuan tersebut menjadi milik umum.
2.      Bersifat Eklusif dan Mutlak
HAKI yang bersifat eklusif maksudnya adalah hak tersebut dapat dipertahankan terhadap siapapun . Pemilik hak dapat menuntut jika ada pelanggaran yang dilakukan siapapun .

·      




Hak Paten 
Paten merupakan suatu hak khusus berdasarkan Undang – Undang diberikan kepada si penemu atau menurut hukum pihak yang berhak memperolehnya.Paten dalam  Undang – Undan No. 14 tahun 2001 dirumuskan sebagai berikut :
1.      Paten adalah hak ekslusiif  yang diberikan Negara kepada investor atas hasil “ invensinya “ dibidang teknologi .
2.      Invensinya adalah ide inventor yang dituangkan dalam suatu kegiatan pemecahan masalah yang spesifik di bidang teknologi.
Hak paten bersifat ekslusif , sebab hanya inventor yang menghasilkan invensi yang dapat diberikan hak , namun ia dapat melaksanakan sendiri invensinya tersebut atau memberi persetujuan pihak lain untuk melaksanakannya.


Tugas 11 Psikologi Seni

Fenomena Seni Rupa Anak – Anak

Kreativitas anak adalah kreativitas alamiah yang dibawa dari sejak lahir dan merupakan kemampuan untuk menghasilkan pemikiran-pemikiran yang asli, tidak biasa, dan sangat fleksibel dalam merespon dan mengembangkan pemikiran dan aktivitas. Kreativitas alami seorang anak. Seni untuk anak – anak sebagai alat ekspresi dan sebagai alat komunikasi. Kreativitas anak dapat dikembangkan dengan cara bermain untuk meningkatkan kreativitas seni rupa anak. Menurut, Sumanto  " kreativitas seni rupa adalah kemampuan menemukan , menciptakan, membuat, merancang ulang dan memadukan sesuatu gagasan baru maupun lama menjadi kombinasi baru yang divisualisasikan ke dalam komposisi suatu karya seni rupa dengan kemampuan terampil yang dimilikinya "..Pengembangan kreativitas bertujuan memberi kreaktivitas seni pada anak bukan melihat pada hasil akhir, namun lebih kepada membantu anak untuk terlibat dalam proses. 


Anak merupakan masa dimana imajinasi dibebaskan pada anak. Meraka akan mulai melakukan sesuatu dengan menggunakan tangannya. Pada permulaan kelahiran, indera pendengaran merupakan indera yang berfungsi paling awal. Setelah itu, secara berturut-turut indera penglihatan, peraba, pengecap, dan pembau. Kematangan merupakan salah satu yang menjadi pendorong kemampuan seorang manusia. Ketika tangan sudah berfungsi untuk memegang sesuatu, anak balita mulai memfungsikan alat tubuh tersebut. Biasanya dimulai dengan memasukkan semua benda yang bisa diarihnya ke dalam mulut. Selanjutnya mengetuk-ketukkan semua benda yang bisa dipegang untuk didengar suaranya. Sebagai latihan terakhir adalah latihan koordinasi antara penglihatan dengan gerak otot lengan dan tangannya, melalui kegiatan mencorat-coret (Jajang, 1992:

Tugas 10 Psikologi Seni

SENI RUPA BAHARI INDONESIA

Warisan tersebut harus dijaga agar tidak luntur atauhilang sehingga dapat dipelajari dan dilestarikan oleh generasi berikutnya. Budaya secara umum dapat dibagi menjadi dua macam yaitu :

1. Budaya Nasional adalah gabungan dari budaya daerah yang ada di Negara tersebut. Itu dimaksudkan budaya daerah yang mengalami asimilasi dan akulturasi dengan dareah lain di suatu Negara akan terus tumbuh dan berkembang menjadi kebiasaan-kebiasaan dari Negara tersebut. Contohnya Pancasila sebagai dasar negara, Bahasa Indonesia dan Lagu Kebangsaan yang dicetuskan dalam Sumpah Pemuda 12 Oktober 1928 yang diikuti oleh seluruh pemuda berbagai daerah di Indonesia yang membulatkan tekad untuk menyatukan Indonesia dengan menyamakan pola pikir bahwa Indonesia memang berbeda budaya tiap daerahnya tetapi tetap dalam satu kesatuan Indonesia Raya dalam semboyan “bhineka tunggal ika”.

2.  Budaya Daerah adalah suatu kebiasaan dalam wilayah atau daerah tertentu yang diwariskan secara turun temurun oleh generasi terdahulu pada generasi berikutnya pada ruang lingkup daerah tersebut. Budaya daerah ini muncul saat penduduk suatu daerah telah memiliki pola pikir dan kehidupan sosial yang sama sehingga itu menjadi suatu kebiasaan yang membedakan mereka dengan penduduk – penduduk yang lain. Budaya daerah sendiri mulai terlihat berkembang di Indonesia pada zaman kerajaan – kerajaan terdahulu.



ETNOMATEMATIKA:



Etnomatematika merupakan matematika yang tumbuh dan berkembang dalam kebudayaan tertentu (Yusuf dkk, 2010). Budaya yang dimaksud disini mengacu pada kumpulan norma atau aturan umum yang berlaku di masyarakat, kepercayaan, dan nilai yang diakui pada kelompok masyarakat yang berada pada suku atau kelompok bangsa yang sama (Hammond, 2000).
Istilah etnomatematika berasal dari kata ethnomathematics, yang terbentuk dari kata ethno, mathema, dan tics (Yusuf dkk, 2010) Awalan ethno mengacu pada kelompok kebudayaan yang  dapat dikenali, seperti perkumpulan suku di suatu negara dan kelas-kelas profesi di masyarakat, termasuk pula bahasa dan kebiasaan mereka sehari-hari. Kemudian, mathema disini berarti menjelaskan, mengerti, dan mengelola hal-hal nyata secara spesifik dengan menghitung, mengukur, mengklasifikasi, mengurutkan, dan memodelkan suatu pola yang muncul pada suatu lingkungan. Akhiran tics mengandung arti seni dalam teknik.
Oleh karena tumbuh dan berkembang dari budaya, keberadaan etnomatematika seringkali tidak disadari oleh masyarakat penggunanya. Hal ini disebabkan, etnomatematika seringkali terlihat lebih “sederhana” dari bentuk forma matematika yang dijumpai di sekolah. Masyarakat daerah yang biasa menggunakan etnomatematika mungkin merasa tidak percaya diri dengan warisan nenek moyangnya, karena matematika dalam budaya ini, tidak dilengkapi definisi, teorema, dan rumus-rumus seperti yang biasa ditemui di matematika akademik.


Tugas 9 Psikologi Seni


Aliran – Aliran  Seni


Aliran - aliran seni Rupa
Berbagai aliran seni rupa antara lain :
  • Naturalis
Aliran ini merupakan suatu aliran seni rupa yang mengutamakan kesesuaian dengan keadaan mahluk hidup, alam, dan benda mati .
  • Realisme
Aliran ini menunjukkan suatu keadaan sosial yang sesungguhnya dan biasanya memprihatinkan dan sedang bergejolak di dunia atau suatu tempat tertentu.Contoh aliran seni rupa ini antara lain melukiskan kemiskinan , kesedihan atau peristiwa yang memilukan.
  • Romantisme
Aliran ini umumnya ditandai oleh tema - tema yang fantastis , penuh khayal, atau petualangan para pahlawan purba.Juga banyak menampilkan berbagai perilaku karakter manusia yang dilebih - lebihkan.
  • Impresionisme
Aliran ini dalam dunia seni rupa berawal dari ungkapan yang mengejaek pada karya Claude Monet pada saat pameran di Prancis.Karya ini menggambarkan bunga teratai dipagi hari yang ditampilkan dalam bentuk yang smar dan warna yang kabur.
  • Ekspresionisme
Suatu aliran dalam seni rupa yang melukiskan suasana kesedihan, kekerasan, kebahagiaan, atau keceriaan dalam ungkapan rupa yang emosional dan ekspresif.
Seni Tari
Seni tari adalah gerakan terangkai yang berirama sebagai ungkapan jiwa atau ekspresi manusia yang di dalamnya terdapat unsur keindahan wiraga atau tubuh, wirama atau irama, wirasa atau penghayatan, dan wirupa atau wujud. Tari adalah gerak dari seluruh anggota badan yang selaras dengan bunyi musik atau gamelan, diatur oleh irama yang sesuai dengan maksud dan tujuan dalam menari.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa substansi atau bahan baku tari adalah gerak; gerak yang terangkai sehingga memuat ritme dan waktu di dalam ruang. Dapat diartikan bahwa seni tari adalah pengungkapan lewat gerak yang distilir atau digayakan dan berkesinambungan yang di dalamnya terdapat unsur keindahan. Seni tari memiliki empat unsur keindahan, yaitu: wiraga, wirama, wirasa, dan wirupa. Keempat unsur seni tersebut merupakan satu ikatan yang membentuk harmoni.
Wiraga adalah raga atau tubuh, yaitu gerak kaki sampai kepala, merupakan media pokok gerak tari. Gerak tari dirangkai dan digayakan sesuai dengan bentuk yang tepat. Misalnya seberapa jauh badan merendah, tangan merentang, kaki diangkat atau ditekuk, dan sebagainya. Wirama adalah ritme atau tempo atau seberapa lamanya rangkaian gerak ditarikan serta ketepatan perpindahan gerak selaras dengan jatuhnya irama. Irama ini biasanya dari alat musik ritmis yang mengiringi, seperti gong, gendang, tifa, rebana, dan lain-lain.
Wirasa adalah perasaan yang diekspresikan lewat raut muka dan gerak. Keseluruhan gerak tersebut harus dapat menjelaskan jiwa dan emosi tarian. Seperti sedih, gembira, tegas, atau marah. Wirupa adalah rupa atau wujud, memberi kejelasan gerak tari yang diperagakan melalui warna, busana, dan rias yang disesuaikan dengan peranannya.
Seni Musik
  1.  .Musik klasik biasanya merujuk pada musik klasik eropa.
2. .Musik Populer
  •  Jazz
  • gospel
  • funk
  • rock 
  • metal
  • reggae
  • Hip hop
  • pop

Musik tradisional
contoh musik tradisional Indonesia adalah gambang kromong, mrawis, dan keroncong yang mendapat pengaruh dari luar.
Seni Teater
aliran aliran dalam teater :
  • Aliran Klasik
  • aliran romantik
  • aliran realisme
  • ekspresionisme
  • darma zaman kini
  • aliran absurd

Seni Sastra
beberapa aliran seni sastra :

  • melankholisme
  • ironisme
  • nihilisme
  • naturalisme
  • determinisme
  • simbiolisme
  • idealisme
  • heroisme
  • relegiusisme
  • transedetalisme
  • komedialisme

Tugas 8 Psikologi Seni

Berpikir Lateral

Berpikir kreatif bukan lah bakat tetapikemampuan yang dapat dipelajari dandilatih.Untuk mengembangkan kemampuanberpikir kreatif maka kita harus yakinbahwa kita adalah orng yang kreatif.
Dr. Edward de Bono mendefinisikanBERPIKIR sebagai "SUATU KETERAMPILANuntuk mendayagunakan KECERDASANberdasarkan PENGALAMAN" Keterampilan tersebut bisa dipelajaridenganLateralThinkingSixThinkingHats
Keterampilan memecahkan masalah adalah kemampuanseseorang untuk memecahkan masalah. Semakin banyakmasalah yang dipelajari siswa untuk dipecahkan dan semakinbanyak siswa harus berpikir untuk memecahkan masalah tersebut. Dalam setiap permasalahan, selalu ada enam aspek sudutpandang atas permasalahan bersangkutan, yaitu aspekinformasi, aspek emosional, aspek kritis, aspek nilai positif, aspekproduktifitas, dan terakhir aspek fokus terhadap tujuan danmenyusun urutan pertimbangan masing-masing aspek pendapatatau sudut pandang untuk kemudian dapat ditemukankesimpulan. Kemampuan untuk berfikir kritis dan berfikir kreatif keduanyadiperlukan dalam melakukan pemecahan dan analisis masalah.
De Bono mendefinisikan berpikir lateral sebagai suatumetoda berpikir yang lebih menitik beratkan kepadaperubahan konsep dan persepsi.Berpikir lateralmerupakan sebuah landasan bahwa sesuatu tidakharus menjadi jelas dengan segera danmenghasilkan ide yang tidak dapat dihasilkandengan metoda berpikir tradisional. Lateral Thinking adalah cara berpikir modern denganmelihat masalah dan mendapatkan solusi dariberbagai arah, tidak hanya sama dengan pemikirankonvensional yang berpikir secara vertikal. LateralThinking™ menjadikan orang lebih kreatif danmenemukan lebih banyak solusi secaramenakjubkan.
Menyeleksi dan mendefinisikan fokusMengenerate ide (ide generation)Mengihtisiarkan ide-idePemilihan ide terbaik
Enam topi berpikir Edward de Bono, ada beberapa aktivitasstrategi yang ditempuh siswa untuk mencapai keberhasilan dalambelajar, dengan tujuan utama adalah kemampuan berpikir tingkattinggi. Keterlibatan siswa dalam proses belajar ini antara lainadalah :1) menggali informasi yang dibutuhkan2) mengajukan dugaan3) melakukan inkuiri4) membuat konjektur5) mencari alternatif6) menarik kesimpulan
Keenam aspek tersebut diumpamakan olehEdward De Bono sebagai enam topi denganwarna yang berbeda. Menurut De Bono (2005: 128)metafora topi dipakai untuk menggambarkankeenam aspek berpikir tersebut karena topimerupakan suatu yang dapat dipakai dandilepaskan dengan mudah, sebagaimana sebuahpendapat yang dapat dipakai atau dilupakanbegitu saja tanpa harus menimbulkan konflik sosial. The Six Thinking Hats merupakan penerapan dariLateral Thinking Dalam metode STH, seseorag tidak hanya dilatihuntuk berkonsentrasi menyelesaikan suatu masalahdalam sekuens waktu tertentu, tetapi jugadipersiapkan utuk dapat menerima danmenghargai pendapat orang lain.
Topi putih berarti fasilitator bersikap netral dan objektif.Fasilitator bersikap terbuka untuk menerima pengetahuandan pengalaman orang lain. Fasilitator mendorong pesertauntuk memahami fakta dan kebenaran secara bijaksana.Fasilitator mendorong para peserta untuk saling belajar danmenyumbangkan pengetahuan dan pengalamannya kedalam topi. Saat pemimpin rapat atau diskusi mengatakan untuk“memakai topi putih”, maka setiap peserta diskusi ataurapat akan memfokuskan pikiran pada informasi yangberkaitan dengan permasalahan yang didapatkan.Informasi yang dimaksud bisa berkisar dari berbagai faktayang dapat dipastikan kebenarannya sampai informasiringan, seperti rumor dan pengalaman pribadi.
Topi merah berarti fasilitator menggunakan pendekatan emosi untukmenggugah perasaan dan semangat peserta. Fasilitator menggunakan intuisidan dan "prasangka" untuk memahami kesulitan atau hambatan yangdirasakan peserta dalam belajar, dengan tujuan meningkatkan keterlibatanpeserta. Setelah secara paralel (bersama-sama) mendiskusikan aspek informatif darisuatu permasalahan, kemudian setiap peserta diskusi secara bersama-samamengemukakan aspek intuitif dan emosional dari pendapatnya. Setiapperasaan yang berkaitan dengan satu gagasan atau ide diijinkan untukdikeluarkan secara bebas dalam sesi ini, misalkan “saya sama sekali tidakmenyukai gagasan ini”, “saya merasa gagasan ini tidak akan berhasil”, “nalurisaya mengatakan bahwa rencana ini sangat berbahaya” dan aspekemosional lainnya. Setelah setiap orang mengeluarkan aspek intuitif danemosionalnya terkait satu pendapat, dia tidak perlu memberikan alasan apapun, sebab menurut De Bono (2005: 131) “bahwa dalam banyak kasus alasan-alasan dibalik suatu perasaan tidak diketahui dengan jelas (seperti halnyaintuisi). Oleh karena itu, orang-orang akan merasa enggan mengemukakanperasaannya jika tidak dapat memberikan alasan. Jadi, alasan tidak perludiberikan, bahkan meski pun alasan itu diketahui”. Dan De Bono mengakuibahwa intuisi sering kali benar, namun tidak selalu.

Topi hitam berarti fasilitator bersikap "serius". Fasilitator tidaksertamerta menerima pendapat atau masukan dari orang lainmelainkan bersikap menolak terlebih dahulu, bersikap ragu-raguatau hati-hati, kemudian mencari tahu (eksplorasi) lebih jauh.Dalam mensikapi suatu persoalan, fasilitator menggunakan topihitam bukan untuk mencari argumentasi melainkan untukmemperhatikan atau "waspada" terhadap sesuatu hal yangdianggap negatif. Topi ini bisa berbahaya bila mendominasi atauterlalu sering digunakan.Topi hitam merupakan metafora untuk menggambarkan aspekkritis dari pemikiran yang hendak kita sampaikan. Berbagai aspekdipertimbangkan secara kritis saat peserta diskusi secara bersama-sama “memakai topi hitam” secara imajiner. Namun, De Bonomengingatkan, bahwa meski pun aspek berpikir ini merupakanyang paling penting, kita harus waspada, sebab penilaian kritisyang objektif bisa memicu perdebatan yang malah akan merusakharmoni sosial. Dalam sesi ini, setiap anggota diskusimempertimbangkan kesalahan, aspek negatif, potensi dankekurangan-kekurangan dari suatu ide atau pendapat.