Landasan Penggubahan
Karya Seni
Ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam penggubahan karya
seni, yaitu :
- Rasa
- Pikir
- Kesadaran lingkungan
Kalau tidak ada rasa bagaimana kita bisa berkarya, rasa itu
adalah jiwa yang akan disampaikan di dalam karya seni. Jika kita
mengerjakannnya dengan penuh perasaan dan sungguh-sungguh karya itu akan
menjadi karya seni yang luar biasa.
Begitu juga dengan pikir, dalam menentukan komposisi, warna,
bentuk pikir sangat berperan. Bagaimana merumuskannya menjadi karya yang enak
dipandang itu juga butuh pemikiran, tidak dengan rasa saja.
Disamping berkarya seni jangan sampai kita melupakan
lingkungan, jangan sampai kesenian itu berdampak tidak baik pada kelestarian
lingkungan. Maka dari itu ketiga hal itu sangat berperan dalam penggubahan
karya seni menjadi karya yang bagus.
Mengapa disebut pengubahan bukan penciptaan, karena kita
hanya memperbaharui yang sudah ada yaitu ciptaan Tuhan.
Beralih ke karya seni, biasanya kita sering terburu-buru
dalam mengerjakan karya seni, ingin supaya karyanya cepat selesai karena
waktunya sudah mepet. Hal itu terjadi karena kita tidak memanfaatkan waktu
luang kita untuk berkarya, tapi malah melakukan hal-hal yang tidak penting atau
bermalas-malasan. Jadi supaya hasilnya maksimal manfaatkanlah waktu luang itu dengan
sebaik-baiknya sehingga kita bisa tenang dalam bekerja.
Dijaman globalisasi ini, sesuatu yang cepat/instan itu
sangat disukai manusia. Apakah sesuatu yang dilakukan atau dibuat serba instan
akan menghasilkan hasil yang optimal? Kelihatannya bisa ya, bisa juga tidak.
Benar proses secara instan dengan memilih pesawat daripada
menggunakan kendaraan darat atau laut untuk mempercepat tiba di tujuan. Itu
adalah salah satu bukti perlunya pilihan instan yang tepat agar bisa tiba di tujuan
dengan segera.
Benar juga, tak perlu lagi menunggu tiga hari lamanya
membuat pas foto untuk berbagai keperluan seperti jaman tempo deoloe, sekarang
bisa langsung jadi dalam proses 5 menit saja. Itu adalah salah satu bukti
perlunya hasil instan.
Tentu masih banyak lagi fasilitas dan layanan instan yang
hanya memerlukan proses singkat tapi hasilnya memuaskan, cepat dan tepat.
Akan tetapi di sudut lain, ada juga proses dan hasil instan
yang ternyata TIDAK memberikan dampak yang memuaskan.
Lihat saja proses penggemblengan atlit secara instan,
hasilnya tidaklah optimal. Lihatlah proses penyiapan arena olah raga secara
isntan seperti pembangunan aneka arena olah raga pada saat PON di Riau yang
baru saja berlalu, banyak ditemukan fasilitas tempat arena pertandingan yang
tidak dapat bekerja atau berfungsi secara optimal.
Lihat juga persiapan anak sekolah yang belajar secara instan
menjelang ujian nasional, tak akan menghasilkan nilai yang memuaskan. Masih
banyak lagi contoh lainnya yang tak dapat disebutkan satu per satu pada tulisan
ini.
Jika melihat pada tujuan diciptakannya teknologi dan
fasilitas lebih modern untuk (salah satunya) adalah memperoleh percepatan dan
kecepatan, apakah ini juga yang membuat sejumlah orang Indonesia (mungkin juga
termasuk penulis) menginkan sesuatu secara instan?
Lihatlah kembali pada sejumlah orang yang menginginkan
tujuannya serba instan dengan cara yang tidak elegan dalam
contoh yang tak pantas ditiru di bawah ini :
- Ingin lekas kaya? Lakukan korupsi atau masuklah Koperasi Langit Biru dan sejenis dengannya.
- Ingin dipermudah dalam suatu proses? Lakukan suap
- Ingin lekas untung? Mark Up saja harganya atau kurangi saja timbangannya atau takarannya.
- Ingin lekas kenyang? Konsumsi lah mie instan atau fast food yang serca cepat saji.
- Ingin memperoleh kekuasan atau jabatan? Lakukan protes dengan menjilat atasan.
- Ingin menghancurkan karier teman sepekerjaan? Lakukan gosip dan fitnah serta aneka pembusukan setiap hari.
- Ingin menjatuhkan atasan? Lakukan pembangkangan.
- Ingin lekas kawin? Pergi ke dukun.
- Inign menghilangkan jiwa seseorang di depan umum? Lakukan amukan massa secara terbuka.
- Ingin lulus UN? Cari bocoran atau bocorkan kunci jawabannya.
- Ingin menang pemilu? Siapkan tim yang mempunyai jaringan dan teknologi memanipulasi suara.
- Ingin pintar bermain sepakbola? Bermainlah futsal sesering mungkin.
- Ingin bagus dan pintar bernyanyi? Berkaraokelah setiap hari.
- Inngin membuat kapal cepat dan canggih? Buatlah dengan peralatan dan cara-cara yang sederhana serta konvensional hingga mengabaikan keselamatan dalam bekerja dan akhirnya terbakarlah kapal itu.
- Dan masih banyak lagi yang lainnya.
Sumber referensi : http://kesehatan.kompasiana.com/kejiwaan/2012/09/30/penyakit-instan-di-mana-mana-apa-sebabnya-497429.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar