Selasa, 03 Maret 2015

Tugas 2 Psikologi Seni


Landasan Penggubahan Karya Seni

 

Ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam penggubahan karya seni, yaitu :

  • Rasa
  • Pikir
  • Kesadaran lingkungan

Kalau tidak ada rasa bagaimana kita bisa berkarya, rasa itu adalah jiwa yang akan disampaikan di dalam karya seni. Jika kita mengerjakannnya dengan penuh perasaan dan sungguh-sungguh karya itu akan menjadi karya seni yang luar biasa.

Begitu juga dengan pikir, dalam menentukan komposisi, warna, bentuk pikir sangat berperan. Bagaimana merumuskannya menjadi karya yang enak dipandang itu juga butuh pemikiran, tidak dengan rasa saja.

Disamping berkarya seni jangan sampai kita melupakan lingkungan, jangan sampai kesenian itu berdampak tidak baik pada kelestarian lingkungan. Maka dari itu ketiga hal itu sangat berperan dalam penggubahan karya seni menjadi karya yang bagus.

Mengapa disebut pengubahan bukan penciptaan, karena kita hanya memperbaharui yang sudah ada yaitu ciptaan Tuhan.

Beralih ke karya seni, biasanya kita sering terburu-buru dalam mengerjakan karya seni, ingin supaya karyanya cepat selesai karena waktunya sudah mepet. Hal itu terjadi karena kita tidak memanfaatkan waktu luang kita untuk berkarya, tapi malah melakukan hal-hal yang tidak penting atau bermalas-malasan. Jadi supaya hasilnya maksimal manfaatkanlah waktu luang itu dengan sebaik-baiknya sehingga kita bisa tenang dalam bekerja.

Dijaman globalisasi ini, sesuatu yang cepat/instan itu sangat disukai manusia. Apakah sesuatu yang dilakukan atau dibuat serba instan akan menghasilkan hasil yang optimal? Kelihatannya bisa ya, bisa juga tidak.

Benar proses secara instan dengan memilih pesawat daripada menggunakan kendaraan darat atau laut untuk mempercepat tiba di tujuan. Itu adalah salah satu bukti perlunya pilihan instan yang tepat agar bisa tiba di tujuan dengan segera.

Benar juga, tak perlu lagi menunggu tiga hari lamanya membuat pas foto untuk berbagai keperluan seperti jaman tempo deoloe, sekarang bisa langsung jadi dalam proses 5 menit saja. Itu adalah salah satu bukti perlunya hasil instan.

Tentu masih banyak lagi fasilitas dan layanan instan yang hanya memerlukan proses singkat tapi hasilnya memuaskan, cepat dan tepat.

Akan tetapi di sudut lain, ada juga proses dan hasil instan yang ternyata TIDAK memberikan dampak yang memuaskan.

Lihat saja proses penggemblengan atlit secara instan, hasilnya tidaklah optimal. Lihatlah proses penyiapan arena olah raga secara isntan seperti pembangunan aneka arena olah raga pada saat PON di Riau yang baru saja berlalu, banyak ditemukan fasilitas tempat arena pertandingan yang tidak dapat bekerja atau berfungsi secara optimal.

Lihat juga persiapan anak sekolah yang belajar secara instan menjelang ujian nasional, tak akan menghasilkan nilai yang memuaskan. Masih banyak lagi contoh lainnya yang tak dapat disebutkan satu per satu pada tulisan ini.

Jika melihat pada tujuan diciptakannya teknologi dan fasilitas lebih modern untuk (salah satunya) adalah memperoleh percepatan dan kecepatan, apakah ini juga yang membuat sejumlah orang Indonesia (mungkin juga termasuk penulis) menginkan sesuatu secara instan?

Lihatlah kembali pada sejumlah orang yang menginginkan tujuannya serba instan dengan cara yang tidak elegan dalam contoh yang tak pantas ditiru  di bawah ini :

  • Ingin lekas kaya? Lakukan korupsi atau masuklah Koperasi Langit Biru dan sejenis dengannya.
  • Ingin dipermudah dalam suatu proses?  Lakukan suap
  • Ingin lekas untung? Mark Up saja harganya atau kurangi saja timbangannya atau takarannya.
  • Ingin lekas kenyang? Konsumsi lah mie instan atau fast food yang serca cepat saji.
  • Ingin memperoleh kekuasan atau jabatan? Lakukan protes dengan menjilat atasan.
  • Ingin menghancurkan karier teman sepekerjaan? Lakukan gosip dan fitnah serta aneka pembusukan setiap hari.
  • Ingin menjatuhkan atasan? Lakukan pembangkangan.
  • Ingin lekas kawin? Pergi ke dukun.
  • Inign menghilangkan jiwa seseorang di depan umum? Lakukan amukan massa secara terbuka.
  • Ingin lulus UN? Cari bocoran atau bocorkan kunci jawabannya.
  • Ingin menang pemilu? Siapkan tim yang mempunyai jaringan dan teknologi memanipulasi suara.
  • Ingin pintar bermain sepakbola? Bermainlah futsal sesering mungkin.
  • Ingin bagus dan pintar bernyanyi? Berkaraokelah setiap hari.
  • Inngin membuat kapal cepat dan canggih? Buatlah dengan peralatan dan cara-cara yang sederhana serta konvensional hingga mengabaikan keselamatan dalam bekerja dan akhirnya terbakarlah kapal itu.
  • Dan masih banyak lagi yang lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar